JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta Nasional, Ki Saur Panjaitan XIII, mengatakan, Kurikulum Merdeka apabila dipandang dari sisi sekolah swasta, berfokus pada siswa.
Menurutnya, siswa itu punya kodrat yang berbeda, punya keunikan sendiri, kodrat alam yang berbeda-beda di tiap daerah, serta ada kodrat perbedaan zaman.
"Jadi, lain tahun lain pula zamannya, kurikulum itu tidak bisa disamakan semuanya, sehingga kami berpendapat bahwa kebijakan Kurikulum Merdeka ini menyesuaikan dengan kodrat alam, kodrat anak, dan kodrat zaman. Ini cukup kita apresiasi," tegas Ki Saur.
Ki Saur menambahkan, apapun kurikulumnya, guru adalah motor yang paling utama. Dalam konsep pembelajaran berkualitas, implementasi itu dimulai dari gurunya.
"Dari pamongnya istilah Taman Siswa, para kepala sekolah sebagai pimpinan di satuan unit pendidikan yang menjadi pemain kunci, duet maut antara kepala sekolah dengan guru itulah yang menjadi penentu keberhasilan Implementasi Kurikulum Merdeka ini," tambahnya.
Selanjutnya Ki Saur mengemukakan bahwa pihaknya menyambut baik Kurikulum Merdeka. Ia berusaha untuk mengimplementasikan dengan baik agar kebijakan ini bisa dilakukan dengan baik dan hasilnya sesuai dengan harapan.
Pada tahun 2023 ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka pendaftaran bagi sekolah-sekolah yang ingin mengimplementasikan Kurikulum Merdeka untuk Tahun Ajaran 2023/2024. Masyarakat dapat mengakses informasi lebih lanjut melalui laman kurikulum.kemdikbud.go.id.***