Lewat Perayaan Imlek 2023 Rektor Untar Beri Pesan Penting: 'QS Rating Untar Bintang Lima Untuk Inclusiveness

- Jumat, 3 Februari 2023 | 23:05 WIB
Rektor Universitas Tarumanagara, Agustinus Purna Irawan mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan suku dan budaya beragam. Keberagaman ini juga tercermin di Untar saat ini. (Screenshoot kanal youtube Untar TV)
Rektor Universitas Tarumanagara, Agustinus Purna Irawan mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan suku dan budaya beragam. Keberagaman ini juga tercermin di Untar saat ini. (Screenshoot kanal youtube Untar TV)

 

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com - Perayaan Tahun Baru Imlek di seluruh dunia termasuk di Indonesia berjalan lancar dan meriah di berbagai tempat.

Perayaan Imlek di Universitas Tarumanagara (Untar) dimeriahkan oleh pementasan Tari Gambyong. Tarian asal Solo, Jawa Tengah ini membawa pesan inklusivitas dalam keberagaman.

Selain Tari Gambyong, perayaan Imlek ini juga menampilkan tayangan singkat mengenai akulturasi budaya Jawa dan Tionghoa, yang hidup secara harmonis dalam bingkai keindonesiaan.

Guru Besar Arsitektur Fakultas Teknik Untar, Naniek Widayati Priyomarsono menjelaskan pengaruh budaya Tionghoa pada gaya arsitektur beberapa bangunan di Kota Solo.

Baca Juga: Asah Kreativitas Siswa, SMP Tarakanita 2 Gelar Selebrasi P5 dan Festival Imlek

Hal ini dapat dilihat dari langgam yang mengambil ciri Tionghoa pada sejumlah bangunan lama yang masih tersisa di Kota Solo.

Perayaan Imlek di Universitas Tarumanagara (Untar) dimeriahkan oleh pementasan Tari Gambyong. Tarian asal Solo, Jawa Tengah ini membawa pesan inklusivitas dalam keberagaman
Perayaan Imlek di Universitas Tarumanagara (Untar) dimeriahkan oleh pementasan Tari Gambyong. Tarian asal Solo, Jawa Tengah ini membawa pesan inklusivitas dalam keberagaman (Screenshoot kanal youtube Untar TV)

"Bentuk atap dari bangunan masyarakat di Kampung Sudiropajan tidak ada yang berbentuk tokung," terang Naniek di kampus Untar Jakarta pada Kamis (2/2).

"Jadi bentuk bangunannya biasa, tapi interiornya selalu menggunakan tradisi masyarakat China, masih ada meja untuk sesaji pada leluhur, dan beberapa tempat menggunakan interior dan furnitur China," imbuh dia.

Baca Juga: ASEAN Tak Boleh Menjadi Proksi Pihak Mana Pun

Sementara itu Rektor Universitas Tarumanagara, Agustinus Purna Irawan mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan suku dan budaya beragam. Keberagaman ini juga tercermin di Untar saat ini.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia dan khususnya mahasiswa untuk menjaga suasana inklusif di kampung hingga kampus, supaya tercipta suasana aman dan nyaman.

"Kita tetap Indonesia meskipun kita berbeda-beda. Dan kita boleh berkembang bersama. Semoga ini hal yang terus tumbuh di Untar. Kita terus mengedepankan inklusivitas, dan itu diakui oleh QS Rating kita, kita bintang lima untuk inclusiveness di Untar," ujar Agustinus.***

Halaman:

Editor: Arief Sinaga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X