Jakarta, suaramerdeka-jakarta.com - Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani (15 th) bersama dengan teman-temannya di media sosial membuat gerakan yang meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah.
"Itu berlaku di seluruh sekolah di Indonesia. Saya yakin dengan begitu, penggunaan sampah plastik sekali pakai akan berkurang," kata Nina, sapaan Aeshnina dalam forum #saatnyaberaksi yang digelar DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senin (6/2/2023).
Dia juga mendorong pemerintah Indonesia berkomitmen lebih nyata dalam memberikan dukungan gerakan penyelamatan bumi.
“Saya tahu ini tidak mudah, saya bekerja dan mengajak generasi saya peduli lingkungan sejak dini, dengan langkah kecil,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan mengingat bahayanya penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan dan kesehatan anak. Dia menyebut, sampah plastik sekali pakai baru bisa dicerna tanah dalam waktu ratusan tahun, belum lagi racun yang dikandung dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi anak
"Masih saja mereka menganggap kantong plastik sekali pakai lebih simpel, nyaman, dan tidak mengandung racun, padahal, itu beracun sekali," ujar Nina.
Dalam kesempatan serupa Jubir Milenial PKB Mikhael Sinaga memastikan komitmen PKB terhadap isu lingkungan. “Forum seperti ini, memfasilitasi generasi muda yang peduli dan berani melakukan gerakan nyata penyelamatan lingkungan akan terus dilakukan PKB,” kata dia.
Mikhael menyebut PKB akan menjadi partai utama yang berkomitmen secara nyata dalam mendukungan gerakan lingkungan.
“Selain forum #Saatnyaberaksi untuk memberi ruang para inspirator peduli lingkungan bersuara, PKB akan memberikan kuota khusus bagi aktivis lingkungan yang mau menjadi legislator melalui PKB,” kata Mikhael.
