MADINAH, suaramerdeka-jakarta.com - Indonesia dipilih sebagai negara pertama dari 25 negara yang mengajukan permohonan, yang dibangun Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di luar Arab Saudi. Hal itu tentunya menjadi sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi Indonesia.
“Atas nama bangsa Indonesia, kami menyampaikan ucapan terima kasih. Ini sebuah kehormatan untuk kami,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani di Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Madinah, Arab Saudi, Senin (30/5).
Hal itu disampaikannya saat berbincang dengan Direktur Utama Pameran dan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany. Saat itu, Syaikh Al-Kinany sekaligus mewakili Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa.
Adapun kedatangan Puan ke museum tersebut adalah merupakan undangan dari Liga Muslim Dunia. “Kami berharap agar kita semua bisa sama-sama meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW mengenai toleransi dan Islam yang moderat,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai peranan dan hak Wanita, yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kepada perwakilan Liga Muslim Arab, Puan juga menyampaikan keinginannya untuk menuruskan hubungan baik Indonesia dengan Arab Saudi yang sudah terjalin sejak era Presiden Soekarno dan Raja Arab Saudi.
“Selain sebagai Ketua DPR, kedatangan saya ke sini ingin melanjutkan hubungan baik antara kakek saya dengan Arab Saudi,” tandasnya. Sementara itu, Syaikh Al-Kinany menyampaikan pesan Syaikh Al-Issa, mengenai alasan mengapa Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang akan didirikan Museum Nabi Muhammad SAW di luar Arab Saudi.
Contoh
Sebab, Indonesia merupakan contoh dan model yang harus diketahui oleh dunia. “Dapat hidup damai dan saling menghargai dengan berbagai ragam suku, budaya dan bahasa yang dimilikinya,” jelasnya.
Dalam kunjungannya itu, Puan didampingi oleh Komjen Pol (Purn) Syafruddin yang merupakan Ketua Yayasan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam sekaligus Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia.
Sedangkan undangan Liga Muslim Dunia adalah untuk melihat museum yang ada di Madinah. Karena hal itu gambaran museum yang dibangun di Indonesia. Museum tersebut merupakan dukungan dari Liga Muslim Dunia dan Yayasan Wakaf Assallam bekerja sama dengan DMI.
Kedatangan Puan ke museum yang terletak di Kompleks Masjid Nabawi tersebut, disambut hangat oleh Syaikh Al-Kinany dan Ketua Yayasan Wakaf Assallam Syaikh Dr. Nashir Az-Zahroni.
Dia lalu diajak berkeliling menyaksikan seluruh venue dan koleksi museum. Kisah hidup Nabi Muhammad SAW, bisa dinikmati dan dipelajari di museum yang baru dibuka pada 2021 itu.
“Saya sangat senang karena di museum ini saya dapat melihat langsung sejarah Nabi Muhammad SAW. Yakni sejak beliau lahir hingga beliau wafat dan kehidupan beliau saat itu,” ungkapnya.
Cerminan
Museum tersebut merupakan cerminan dari kehidupan Nabi Muhammad SAW dan titik awal peradaban Islam, yang sekarang telah menyebar di berbagai penjuru dunia. Di museum tersebut terdapat tampilan layar digital yang menarik dan menceritakan sejarah perjalanan hidup dan perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, ada juga artefak yang ditampilkan dalam museum dengan wujud multidimensi yang tampak seperti nyata. Usai mengunjungi museum, Puan lalu berkeliling kompleks Masjid Nabawi.