MADINAH, suaramerdeka-jakarta.com - Pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia, diyakini akan sangat bermanfaat untuk masyarakat. Museum tersebut juga sangat penting bagi peradaban dunia.
“Kami berharap agar museum tersebut bisa segera terbangun di Indonesia,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani di Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Madinah, Arab Saudi, Senin (30/5).
Kedatangan Puan ke museum yang terletak di Kompleks Masjid Nabawi itu atas undangan Liga Muslim Dunia. Puan disambut hangat oleh Direktur Utama Pameran dan Museum Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany dan Ketua Yayasan Wakaf Assallam Syaikh Dr. Nashir Az-Zahroni.
Dalam kunjungan itu, Puan juga mengungkapkan kekagumannya setelah melihat langsung museum tersebut. Lewat museum tersebut, umat Muslim dapat mengetahui sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW.
“Nilai-nilai keteladanan kehidupan Nabi Muhammad SAW yang ada di museum sangat luar biasa. Harus diketahui oleh seluruh umat manusia,” ujarnya. Karenanya, Puan juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya atas dukungan pembangunan museum serupa di Indonesia.
Sebab, Indonesia dipercaya sebagai negara pertama di luar Arab Saudi yang akan didirikan museum. Dimana museum tersebut merupakan dukungan dari Liga Muslim Dunia dan Yayasan Wakaf Assallam, bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
“Sehingga kami umat Islam yang ada di Indonesia dan dari berbagai belahan dunia lainnya, bisa mengenal dan mencintai Nabi Muhammad SAW dengan lebih lagi. Dan bagi Indonesia, museum tersebut sekaligus bisa menjadi wisata religi,” tandasnya.
Berkah
Selain itu, diharapkan dapat membawa berkah bagi rakyat Indonesia. Apalagi, bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban dan kemanusiaan serta perdamaian.
Dikatakan, saat ini museum tersebut didirikan di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara dan masih dalam proses pembangunan. Indonesia menjadi pilihan pertama Liga Muslim Dunia dalam pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW dari 25 negara yang mengajukan permohonan.
Dalam kesempatan tersebut, Syaikh Al-Kinany menyampaikan pesan Sekjen Liga Muslim Dunia, Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa, mengenai alasan mengapa Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang didirikan Museum Nabi Muhammad SAW di luar Arab Saudi.
Liga Muslim Dunia berpandangan, Indonesia merupakan contoh dan model yang harus diketahui dunia dalam hal toleransi kehidupan bermasyarakatnya. Masyarakat Indonesia juga bisa hidup secara damai.
“Yakni dengan saling menghargai, meski datang dari berbagai ragam suku, budaya dan Bahasa. Hal itu menjadi nilai lebih yang dilihat Liga Muslim Dunia. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk umat Islam terbesar di dunia, juga berhaluan wasatiyyat Islam (moderat),” ungkapnya.
Sehingga, Indonesia dapat dijadikan sebagai contoh persatuan dalam keberagaman. Kunjungan Puan ke museum di Madinah didampingi oleh Komjen Pol (Purn) Syafruddin, yang merupakan Ketua Yayasan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam sekaligus Wakil Ketua Umum DMI.
Menurutnya, kehadiran Puan juga sebagai bentuk diplomasi DPR, dalam hal pembangunan museum di Indonesia. Dimana museum itu adalah milik Liga Muslim Dunia. Sehingga, kehadiran Puan bertemu Liga Muslim Dunia sangat penting.
