JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Forum HUAWEI Global Mobile Broadband Forum (MBBF) ke-13 resmi dibuka hari ini di Bangkok dengan kata sambutan dari Rotating Chairman HUAWEI, Ken Hu.
"5G telah tumbuh lebih cepat daripada teknologi seluler generasi sebelumnya," cetus Hu membuka sambutannya. "Dalam waktu hanya tiga tahun, kita telah melihat kemajuan yang sangat solid dalam hal penyebaran jaringan, layanan konsumen, dan aplikasi dalam industri."
"5G saat ini melaju di jalur cepat," lanjutnya, “dan kita semua perlu merasa bangga dengan kemajuan yang telah kita capai. Akan tetapi, banyak hal lain yang dapat kita lakukan untuk memaksimalkan nilainya. Kita perlu bekerja sama untuk sepenuhnya melepaskan potensi jaringan 5G dan memperluas dampaknya dalam bentuk layanan seperti cloud dan integrasi sistem.
Bersama-sama, kita dapat mendorong lompatan perkembangan dalam jaringan 5G, aplikasinya, dan industri secara keseluruhan.”
Baca Juga: Jalur Selatan KA Kembali Dapat Cobaan, Longsor di Tiga Titik Antara Cipeundeuy-Cirahayu
Sampai dengan Oktober 2022, lebih dari 230 operator telekomunikasi di seluruh dunia telah meluncurkan layanan 5G komersial. Totalnya, lebih dari tiga juta base station 5G telah terpasang untuk melayani lebih dari 700 juta pelanggan.
Di sektor telekomunikasi, layanan pelanggan masih merupakan penyumbang pendapatan terbesar bagi bisnis operator telekomunikasi atau pengelola jaringan.
Seiring dengan peningkatan penetrasi 5G, kian banyak orang yang merasakan sendiri pengalaman yang jauh lebih mengesankan, sehingga mendorong pergeseran dalam perilaku konsumen, salah satunya adalah lonjakan trafik video high definition (HD).
Muncul berbagai aplikasi seluler baru dengan memanfaatkan kecepatan 5G yang jauh lebih tinggi serta latensi yang lebih rendah, yang kemudian mendongkrak rata-rata konsumsi data pengguna (DOU) menjadi dua kali lipat serta meningkatkan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) sebesar 20% - 40%, berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan bisnis operator telekomunikasi secara stabil dari lini bisnis konektivitas.
Baca Juga: Viral Saat Nikita Mirzani Menangis Histeris di Kejari Serang: Dibayar Berapa Kalian? Kalian Jahat!
Pada saat yang sama, aplikasi B2B 5G berkembang menjadi mesin pencetak dan pendorong pendapatan baru bagi operator telekomunikasi, yang menciptakan pendapatan dalam jumlah cukup besar dari sejumlah sektor industri seperti migas, manufaktur, dan transportasi.
Tak sekadar inovatif, aplikasi-aplikasi ini juga menghasilkan nilai komersial secara nyata bagi bisnis operator telekomunikasi. Sebagai gambaran, pada tahun 2021, sebuah operator telekomunikasi di Tiongkok berhasil meraup lebih dari CNY3,4 miliar (sekitar USD500 juta) pendapatan baru yang dihasilkan dari lebih dari 3.000 proyek 5G industrial.
Yang tak kalah mengagumkannya, proyek-proyek ini juga menghasilkan pendapatan hingga 10 kali lipat dari yang dihasilkan oleh berbagai layanan data dan TIK terintegrasi.
Baca Juga: Jalur Selatan KA Kembali Dapat Cobaan, Longsor di Tiga Titik Antara Cipeundeuy-Cirahayu
Artikel Terkait
Komponen Perangkat 4G dan 5G Naik 35 Persen, Menteri Johnny: Tumbuhkan Industri Dalam Negeri
Sukseskan MotoGP 2022, Menkominfo: Deploy 5G Experience dan Pantau Spektrum Frekuensi Radio
Kominfo Tambah Bandwidth dan Siapkan 5G Experience dalam MotoGP Mandalika 2022
Telkomsel dan PT Angkasa Pura II Jalin Kolaborasi Perluas Akses Pengalaman Layanan 5G di Bandara Internasional
Bandara I Gusti Ngurah Rai Hadirkan Layanan Akses Internet 5G
Wujudkan Bisnis Berkelanjutan, Pertamina EP Gulirkan Program 5G
Dukung Presidensi G20 serta Transformasi Digital Indonesia, Indosat Ooredoo Luncurkan Layanan 5G di Bali
Ericsson Meningkatkan Standar Keberlanjutan dengan Radio 5G Triple-Band, Tiga-Sektor